Edisi 7
Kesehatan

Home

Daftar Isi
Editorial
Berita Utama
Artikel 1
Artikel 2
Profil
Pendidikan 2
Kesehatan
Liputan Khusus
Humor
Suplemen

 S A R S 
( Severe Acute Respiratory Syndrome )

 

Pertanyaan : PPI: Penyakit SARS apa itu Bu, kok pada heboh ?

Jawaban : Severe Acute Respiratory Syndrom atau Sindroma pernapasan sangat akut adalah penyakit pada jaringan paru manusia yang sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi Guangdong  di China, November tahun lalu. Kemudian virus menyebar ke Hongkong, Vietnam, Thailand, Singapura bahkan ke Canada. Dunia mulai cemas oleh karena SARS ini mempunyai tingkat penularan yang tinggi terutama diantara petugas kesehatan yang menyebar keanggota keluarga dan kemudian kepasien dirumah sakit.

Kematian diantara penderita sekitar 4 % (empat persen). Pada tanggal 3 Maret 2003 pemerintah melalui SK Menteri Kesehatan nomor 424/Menkes/SK/IV/2003 menetapkan SARS sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah. Menurut Menteri Kesehatan Ahmad Suyudi, diterbitkannya SK Menkes no 424 dipandang perlu guna mengantisipasi wabah SARS yang merupakan penyakit pneumonia yang belum ada vaksin pencegah dan pengobatannya.

Karena itu perlu diantisipasi dan dicegah penyebarannya. Gejala : - Demam tinggi lebih dari 38 derajad Celcius Gangguan pernapasan, yaitu batuk, napas pendek, kesulitan bernapas. - Sakit kepala, otot kaku, lemah, gangguan kesadaran, nafsu makan hilang dan kulit merah. - Satu atau lebih dari keadaan berikut Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, mempunyai riwayat kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnose sebagai penderita SARS. Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, melakukan perjalanan ketempat yang dilaporkan adanya penderita SARS. Inkubasi : masa inkubasi berkisar 2 sampai 10 hari.

Sampai akhir Maret penyebab yang pasti dari SARS belum dapat dipastikan, tapi tim dari WHO memperkirakan penyebabnya adalah Corona virus. Corona virus diketahui lama sebagai penyebab radang paru2 (pneumonia ) pada hewan dan manusia terutama anak2. Tapi gejalanya tidak separah dan sefatal sekarang, mungkinkah sudah terjadi mutasi pada corona virus tsb ?

Seperti diketahui virus adalah parasit yang mudah mengalami mutasi atau perubahan gen. Mutasi gen dikalangan virus merupakan hal yang sering terjadi, bila virus A bertukar materi genetik dengan virus B yang kebetulan bersama sama didalam tubuh hewan yang sama, maka akan terbentuk satu jenis virus baru. Tetapi tidak selamanya hasil mutasi tsb membahayakan manusia.

Bagaimana corona virus yang semula tidak ganas kini mendadak menjadi ganas dan menyebarkan SARS yang mematikan, sampai sekarang belum diketahui benar. Penelitian masih terus dilakukan, termasuk pada hewan2 yang ada di Guangdong.

Penularan dan pencegahan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menginformasikan bahwa virus SARS tidak menular melalui udara. Tak ada bukti bahwa virus ini ditularkan melalui udara seperti influenza atau campak. Tim WHO menunjukkan bahwa virus SARS ditularkan melalui tetesan cairan. Tetesan cairan menyebar menyebar melalui udara, tapi virusnya tak menyebar diudara.Walau virusnya tidak menyebar diudara, tetesan cairan yang mengandung virus itu dapat berpindah sampai sejauh 1,5 meter melalui udara.

Penularan dapat terjadi melalui kontak erat dengan penderita, baik sewaktu berbicara , batuk atau bersin. Tetesan2 kecil ludah yang dibawa oleh batuk, bersin atau muntahan penderita akan dapat menular keorang lain, oleh karena dianjurkan memakai masker penutup mulut dan hidung bila berhadapan dengan pembawa virus SARS.

Pada awalnya virus tsb diduga hanya dapat hidup selama 3 jam diudara luar. Ternyata akhir2 ini diketahui bahwa virus tsb dapat hidup di faeces (kotoran manusia) dan urine (air kencing) pasien pengidapnya dalam waktu yang lebih lama dari perkiraan semula. Menurut WHO virus tsb dapat hidup dalam faeces dan dalam suhu ruang selama satu hingga 2 hari lamanya. Virus tsb bahkan dapat hidup lebih lama pada faeces penderita diare kurang lebih 6 hari.

Pada orang yang terserang diare, faeces bersifat basa (PH lebih dari 7) dan ini merupakan tempat yang sangat cocok bagi virus tsb. Larutan pemutih yang sekaligus pembasmi kuman misal klorin (Chlorine)yang lebih dikenal sebagai kaporit dapat membunuh virus SARS dalam waktu 5 menit.

Virus penyakit SARS dapat menempel pada benda2 atau alat2 , dan bila seseorang yang sehat menyentuh benda, alat2 yang telah disentuh oleh sisakit dan ketika yang sehat menyentuh hidung, mata atau mulutnya maka ia dapat tertular. menyentuh benda2 yang tercemar virus SARS merupakan hal penting dalam penularan dan penyebaran SARS.

Sampai saat ini penyakit SARS belum ada pengobatan yang tepat. Maka sebaiknya kita memperkuat kondisi tubuh , menjaga kebersihan, sering mencuci tangan, tidak menggosokkan jari kemata ataupun memasukkan ke hidung. Dengan demikian kemungkinan virus apapun untuk masuk tubuh bisa dikurangi.

Karantina bisa diwajibkan bagi mereka yang datang dari daerah yang terkena wabah SARS, selama 10 hari, yaitu masa tunas penyakit SARS. Pada tanggal 16 Mei 2003 dilaporkan bahwa jumlah korban yang meninggal akibat SARS berjumlah 611 orang. Sejauh ini belum ditemukan panduan buku tindakan kesehatan untuk menangani penyakit SARS.

Sumber: Kompas, Gatra, WHO (internet)