Edisi 2
Redaksi

Home

Daftar Isi
Redaksi
Berita Utama
Artikel
Interview
Kesehatan
Suplemen 1
Suplemen 2
Humor

Pemred

 

Penerbitan Bulletin PPI kali ini berbeda dari biasanya yang terbit pada tanggal 1 setiap bulannya. Buletin PPI kali sengaja hadir dalam edisi     khusus      untuk     menyambut      hari kemerdekaan RI ke 56 pada tanggal 24 Agustus, dengan perkiraan, edisi khusus tersebut akan terlalu awal untuk ditampilkan pada tanggal 1 Agustus atau menjadi basi bila harus terbit pada tanggal 1 September.  

Bulan Agustus kali ini terasa menjadi sangat penting karena rakyat akan memberikan perhatian penuh terhadap kinerja kabinet baru yang terbentuk dibawah  Presiden Megawati yang terpilih melalui Sidang Istimewa MPR. Buletin PPI berharap bahwa apapun proses politik yang berlangsung di Indonesia, pemerintahan yang baru diharapkan mampu membawa Indonesia lepas dari keterpurukan. Kita yakin  selama para pemimpin bangsa memegang teguh Pancasila dan UUD 45 tanpa memanipulasi menurut selera individu atau golongan, cita-cita bangsa Indonesia mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur akan tercapai.

Setelah penerbitan edisi perdana tanggal 1 Juli 2001, buletin PPI banyak menerima tanggapan dari para pembacanya yang menginginkan agar buletin PPI tampil lebih independen. Komitmen buletin PPI untuk menjadikan buletin sebagai wadah komunikasi telah membangkitkan kesadaran dan rasa memiliki buletin, dengan meminta pemberitaan yang berimbang antara masyarakat di Ankara dan di Istanbul. Sungguh suara dari masyarakat Istanbul tersebut merupakan tantangan sekaligus penghargaan bagi keluarga besar buletin untuk dipercaya meningkatkan kualitas pemberitaannya.

Redaksi menyadari ditengah maraknya media pers serupa di Turki yang menawarkan berbagai hadiah, buletin PPI tidak mampu bersaing dari segi harga. Dengan konsumen yang jumlahnya sangat terbatas, buletin PPI sangat sulit menyaingi penerbitan media pers serupa dari segi jumlah cetakan dan kemudahan memperoleh sponsor. Hanya dengan idealisme  untuk menjadikan buletin sebagai wadah komunikasi masyarakat Indonesia yang bahasanya mudah dipahami oleh pembaca sajalah, buletin PPI yakin dapat terus bertahan.

Dirgahayu Republik Indonesia ke-56, Jaya dan Jayalah Selalu

Heru Ari Christianto